August 10, 2020

HUJAN DI SEMARANG KALA ITU

Hujan sore itu. Seorang lelaki berusia 21 tahun sedang duduk sambil di halte, di sela jarinya terselip rokok marlboro putih yang sedang terbakar. Tatapan matanya selalu melihat ke arah mobil yang melaju kencang melewati halte bus itu. 

Mengenakan crewneck hijau bertulisan besar ala anak muda pada zaman itu, di padankan dengan jeans robek yang selalu dipakainya, dan tidak lupa sandal jepit merk lokal berwarna biru. Disebelah kiri nya terparkir motor bebek 2 tak berwarna hitam, yang selalu setia mengantar nya bolak balik kampus biru. Di otak nya selalu terfikir untuk segera menyelesaikan kuliahnya, cari kerja, terus mencoba menjadi kaya. Hanya itu !!

Orang tersayangnya berada jauh, berjarak 1200km dan dipisahkan oleh laut, atmosfir yang berbeda tentu membutuhkan adaptasi yang tidak sebentar. Terkadang menjadi diri sendiri bukan pilihan yang tepat, saya harus berubah. Ya harus !!

Bertemu banyak orang baru bukan lah hal yang mudah, perlu banyak waktu untuk dapat menjalaninya hingga menjadi dekat. Teman sudah berubah menjadi sahabat dan kemudian menjadi saudara. Ya.. kalian adalah saudara ku sekarang. 

Ketika hujan sudah mulai reda, pemuda itu kembali menyalakan rokok nya untuk yang kedua kalinya, sambil menyalakan mesin motor nya untuk kembali ke rumah sementara yang ditinggalinya bersama saudara - saudara barunya itu. Tidak lupa mampir sebentar di warteg langganan untuk membeli sebungkus nasi dan es teh manis. 

Sampai ke rumah, lalu masuk ke kamar. Hal pertama yang dilakukan menyalakan komputer butut berwarna kuning yang selalu menjadi hiburannya. Menikmati film vcd sewaan sambil menikmati nasi bungkus betapa enaknya, sambil terdengar suara - suara temen dari samping kamar sambil bersenda gurau. Betapa saya kangen pada masa itu.

Nasi sudah habis, waktunya menyalakan rokok lagi. Sambil sekali - kali menegak es teh manis di tangan kiri. Oh betapa sempurna nya hidup ku. Tidak ada yang kufikirkan saat itu, hanya berharap suasana ini akan terus begini. Tetap dengan umur 21 tahun dan tak menua. 

Menoreh - sampangan, selalu menjadi sesuatu yang terbaik buat saya. Real life kurasakan disana. Kejadian yang patut di kenang, tapi tidak untuk diulang. Terima kasih kawan.


MHM




No comments:

Post a Comment