RUANG 3 x 3 BERTEMBOK PUTIH

Pagi hari di tahun 2008. Ruangan itu berukuran 3 x 3 meter dengan tembok berwarna putih. Terdapat satu jendela kecil menghadap ke jalan. Disampingnya terdapat pintu berwarna berpernis coklat dengan motif sederhana. Ketika pintu dibuka, langsung terlihat space open roof berbentuk kotak ukuran 6 meter persegi, tempat kita biasanya minum anggur merah dan congyang. 

Betapa bagusnya (saat itu) sirkulasi udara disini. merasakan aliran angin yang masuk dan keluar. Kami sering bercanda dan bakar - bakar disini juga. Sambil bermain gitar dan minum hampir setiap malam. 

Susun kursi dan meja mu kawan, buat formasi keliling. Letakkan makanan dan minuman di meja itu. Duduk disampingku kawan, isap rokok ku. Bicara dengan keras dan kocak nya. Seolah tidak ada beban skripsi menanti. Ah skripsi kan cuma karya tulis yang di cetak diatas kertas, lebih penting pertemanan dan persaudaraan kita. 

Saya kangen kalian 

MHM

HUJAN DI SEMARANG KALA ITU

Hujan sore itu. Seorang lelaki berusia 21 tahun sedang duduk sambil di halte, di sela jarinya terselip rokok marlboro putih yang sedang terbakar. Tatapan matanya selalu melihat ke arah mobil yang melaju kencang melewati halte bus itu. 

Mengenakan crewneck hijau bertulisan besar ala anak muda pada zaman itu, di padankan dengan jeans robek yang selalu dipakainya, dan tidak lupa sandal jepit merk lokal berwarna biru. Disebelah kiri nya terparkir motor bebek 2 tak berwarna hitam, yang selalu setia mengantar nya bolak balik kampus biru. Di otak nya selalu terfikir untuk segera menyelesaikan kuliahnya, cari kerja, terus mencoba menjadi kaya. Hanya itu !!

Orang tersayangnya berada jauh, berjarak 1200km dan dipisahkan oleh laut, atmosfir yang berbeda tentu membutuhkan adaptasi yang tidak sebentar. Terkadang menjadi diri sendiri bukan pilihan yang tepat, saya harus berubah. Ya harus !!

Bertemu banyak orang baru bukan lah hal yang mudah, perlu banyak waktu untuk dapat menjalaninya hingga menjadi dekat. Teman sudah berubah menjadi sahabat dan kemudian menjadi saudara. Ya.. kalian adalah saudara ku sekarang. 

Ketika hujan sudah mulai reda, pemuda itu kembali menyalakan rokok nya untuk yang kedua kalinya, sambil menyalakan mesin motor nya untuk kembali ke rumah sementara yang ditinggalinya bersama saudara - saudara barunya itu. Tidak lupa mampir sebentar di warteg langganan untuk membeli sebungkus nasi dan es teh manis. 

Sampai ke rumah, lalu masuk ke kamar. Hal pertama yang dilakukan menyalakan komputer butut berwarna kuning yang selalu menjadi hiburannya. Menikmati film vcd sewaan sambil menikmati nasi bungkus betapa enaknya, sambil terdengar suara - suara temen dari samping kamar sambil bersenda gurau. Betapa saya kangen pada masa itu.

Nasi sudah habis, waktunya menyalakan rokok lagi. Sambil sekali - kali menegak es teh manis di tangan kiri. Oh betapa sempurna nya hidup ku. Tidak ada yang kufikirkan saat itu, hanya berharap suasana ini akan terus begini. Tetap dengan umur 21 tahun dan tak menua. 

Menoreh - sampangan, selalu menjadi sesuatu yang terbaik buat saya. Real life kurasakan disana. Kejadian yang patut di kenang, tapi tidak untuk diulang. Terima kasih kawan.

MHM

BANYAK ANAK = BANYAK MASALAH ?

 

Zaman Dulu ada pepatah yang berbunyi : "Banyak anak banyak rezeki" , sepertinya hal itu udah ga cocok untuk zaman sekarang, dimana itu terjadi pada saya.

Maaf, sebelum lebih jauh, disini saya bukan tidak bersyukur punya anak, malah sebaliknya saya senang dengan anak kecil. Tetapi setelah kurang lebih 6 tahunan menjadi orang tua, hal ini menjadi keraguan. Saya kurang bersyukur ? Of course NOT, Saya sangat bersyukur. Banyak pasangan yang sudah lama kawin, tetapi belum dikasih anak.

Ada kalanya saya ingin kembali kemasa masih single. Bebas mau kemana dan ngapain saja,. tapi ayolah, bukannya waktu harus terus bergerak ? 

Jadi cerita nya, anak kedua saya itu seorang anak yang aktif dan nakal, terkadang saya cek cok dengan pasangan hanya karena hal kecil yg di lakukan dia. hampir tiap hari ada saja hal aneh yang dilakukannya yang membuat kita (Baca : Saya dan Istri) berantem. Kelanjutannya ? entahlah..

Tulisan ini saya buat tidak pada saat kami sedang bertengkar, karena saya yakin, apabila saya menulis ini pada saat bertengkar, tentu akan lain ceritanya. hehe..

So, apa yang ingin saya sampaikan pada tulisan kali ini ?

Saya ingin agar pasangan muda memiliki kesabaran yang ekstra didalam menjalani kehidupan perkawinan. Udah itu saja.

MHM

HABBITS (BAD) Part. 1

Di Postingan tahun 2020 ini, saya menambahkan label HABBIT Di dalam blog saya. 

Oke sekarang saya mau ngomongin tentang kebiasaan, baik itu kebiasaan baik ataupun kebiasaan jelek. 

Selama hidup saya, saya merokok sejak usia 12 tahun, selama 18 tahun saya merokok dan akhirnya di umur 30 saya berhenti merokok. Wow.

Emang bukan perkara mudah berhenti merokok, apalagi temen disekeliling masih merokok.  Salah satu cara nya supaya berhenti yaitu mengganti rokok dengan vape alias rokok elektrik. cara ini terbukti ampuh untuk saya, selama 1 tahun saya ngeVape dan akhirnya berhenti total.

Ya, lebih baik terlambat daripada tidak berhenti sama sekali kan? 

oke cukup sekian cerita saya mengenai bad habbits saya, akan saya lanjutkan di blog berikutnya. 

MHM

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

Selamat datang di dunia pernikahan, its been so long saya ga pernah nulis di Blog ini lagi, dari 2012 when i get married, and today saya mencoba untuk menulis dikit.

sesuai judul diatas, dimana didalam dunia pernikahan begitu banyak permasalahan yang dihadapi. Masalah itu bisa dari antarf pasangan, dengan Anak, atau dengan orang sekeliling kita.

Disini saya TIDAK akan membahas itu semua. Hal ini dikarenakan saya menulis blog ini sambil saya mengerjakan proyek kantor. 

so sibuk kali ? tapi emang bener. selama menikah, sepertinya saya tidak bisa menjadi diri saya yang dulu. For examples, i quit smoking, never touch a coffee, and of course no hang out with friends.

but its Ok, selama saya bisa tetap bersama anak-anak saya.

sekian dulu, next time aku akan lanjutin story nya

MHM