May 14, 2009

Rekayasa Perangkat Lunak - Use Case

Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan.

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya.
Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.

Contoh Use Case Diagram
1.Actor. Seorang / sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan tertentu.
2. Case. Menggambarkan deskripsi yang melibatkan actor.
3. Extend. Relasi yang digunakan jika use case yang satu mirip dengan use case yang lain.
4.Include. Relasi jika terdapat perilaku yang mirip dengan beberapa use case.

Macam-macam Use Case
• Narative Form
Bentuk teks bebas dalam format paragraph.

• Scenerio Form
Penjelasan penulisan use case dari sudut pandang actor.

• Conversation Form
Dialog antara actor dan sistem yang menunjukkan interaksi antar keduanya.

Format Penulisan Use Case
Tiap Use Case memiliki:
  • Precoditions, yang harus dipertemukan agar use cases dapat bekerja dengan sukses. • Postconditions, mendefinisikan kondisi-kondisi dimana use cases berakhir.
  • Postconditions mengidentifikasi hasil yang dapat diobservasi dan status akhir dari sistem setelah use case telah komplit.
  • Flow of events, yang mendefinisikan aksi pengguna dan respon sistem terhadap aksi yang dilakukan. Flow of events merupakan kompresi dari skenario normal, yang mendefinisikan tingkah laku umum dari sistem untuk use case, dan cabang-cabang alternatif, dimana bagian lain yang telah tersedia dapat digunakan oleh use case.

3 comments: